WISATA DI KEPULAUAN SERIBU

Paket Wisata Pulau Seribu

Beranda » Layanan Air Minum Untuk Warga Kepulauan Seribu

Layanan Air Minum Untuk Warga Kepulauan Seribu

Layanan Air Minum Untuk Warga Kepulauan Seribu

Layanan Air Minum Untuk Warga Kepulauan Seribu

Layanan Air Minum Untuk Warga Kepulauan Seribu – Kabupaten Kepulauan Seribu merupakan satu-satunya wilayah administrasi Provinsi DKI Jakarta yang terpisah dari Pulau Jawa. Kepulauan Seribu terdiri dari 110 pulau yang tersebar di wilayah Teluk Jakarta. Karena Kepulauan Seribu terpisah dari daratan utama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merancang beberapa program khusus untuk menyetarakan kesempatan mendapatkan air bersih di wilayah tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjadikan program pengadaan air bersih di Kepulauan Seribu sebagai salah satu fokus kerjanya selama ini. Menurut Anies, masyarakat yang tinggal di wilayah Kepulauan Seribu berhak memperoleh kesetaraan akan air bersih, sebagaimana masyarakat di daratan mendapatkan akses air bersih perpipaan.
“Ini adalah komitmen bagi kita untuk masyarakat di Kepulauan Seribu, agar kebutuhan paling dasar bagi makhluk hidup, yakni air bersih, bisa terpenuhi. Termasuk di Pulau Sebira. Itu pulau yang lokasinya paling jauh dari dermaga di daratan Jakarta,” kata Anies dalam unggahan Youtube pribadinya yang bertajuk Dari Pendopo.
Anies menyadari Kepulauan Seribu memerlukan sistem pengelolaan air bersih yang berbeda. Jika wilayah Pulau Jawa memanfaatkan fasilitas air perpipaan, maka Kepulauan Seribu harus mengandalkan air laut sebagai bahan baku utama air minum sehari-hari.

Rencana Layanan Air Minum Untuk Warga Kepulauan Seribu

 “Pulau Sebira itu lebih dekat dengan Lampung dibandingkan dengan Jakarta. Di tempat itu kami fasilitasi dengan ada SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang memungkinkan mereka mendapat kebutuhan air mendasar,” jelas Anies. Ahli hidrologi sekaligus dosen Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) Pramono Hadi menjelaskan bahwa metode reverse osmosis ini memang menjadi satu-satunya opsi penyediaan air bersih di wilayah kepulauan, khususnya Kepulauan Seribu.
“Satu-satunya dengan metode reverse osmosis. Makanya pulau kecil itu fragile, dengan pipa terlalu jauh dari main island,” kata Pramono kepada kumparan, Rabu (10/8).
Pemprov DKI membangun dua tipe IPA Reverse Osmosis, yaitu Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang mengubah air laut dengan kadar garam tinggi menjadi layak minum dan IPA Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) yang mengolah air payau.
Metode Reverse Osmosis ini memang sering digunakan di negara lain yang terbatas sumber daya airnya, seperti Singapura. Selain mengandalkan negara tetangganya, Malaysia, sebagai sumber pemasok air utama, pemerintah Singapura juga memanfaatkan air laut untuk dikelola menjadi air layak minum penduduknya.
“SWRO itu mengolah air laut, kemudian menjadi air tawar H20 murni (hasilnya). Dia bukan air mineral, tapi air RO itu air H20 murni yang kemudian dia mineralisasi untuk kepentingan domestik,” jelasnya.
Meski ada 110 pulau, hanya ada 11 pulau di Kepulauan Seribu yang dihuni oleh penduduk. Sejak pertama kali dibangun pada 2017, kesebelas pulau tersebut kini mendapatkan akses air bersih, karena difasilitasi IPA Reverse Osmosis.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air telah membangun 11 IPA BWRO dan 8 IPA SWRO serta satu 1 IPA SWRO yang sedang dalam proses penyelesaian di Pulau Sebira,” kata Kepala Dinas DSDA Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faizal.
“Saat ini pengelolaan SWRO tersebut dilaksanakan oleh PD PAM Jaya, sedangkan BWRO dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air (DSDA),” lanjut Yusmada.

admin_8bjuvygb

Kembali ke atas